• Bingkai Kuratorial ARTEDUCARE #7


        Di Era kontemporer, praktik seni partisipatori mulai mendapat perhatian dalam praksis maupun pewacanaan. Kehadiran seni partisipatori muncul ketika wacana seni rupa hanya didominasi oleh segelintir kepentingan (seniman-galeri) sementara masyarakat hanya menjadi penikmat konsumen. Kondisi tersebut membuat seni rupa menjadi ‘terisolir’ dari konteks sosial karena prakteknya cenderung konvensional dan berjarak dari disiplin ilmu lainya. Praktik seni rupa hanya mengambil simpul-simpul isu dan dipresentasikan dalam wujud karya, bukan dalam aktivitas yang lebih nyata.

         Seni partisipatori sebagai aktivitas sosial bukanlah aktiivitas manipulatif untuk sekedar mancapai tujuan tertentu. Lebih dari itu, komunikasi yang muncul ketika aktivitas seni mampu mengarahkan pada pemahaman individu yang terlibat memahami konteks sosial-budayanya, akan memunculkan sikap-sikap emansipatoris. Dengan demikian, seniman mampu menghasilkan seni kolektif yang berdampak pada wilayah publiksecara mendalam dan bermakna, bukan menciptakan representasi dari masalah sosial semata.

         Seni partisipatori menjadi alternatif yang memberikan kemungkinan bagi masyarakat awam terlibat dalam penciptaan karya seni. Prosesnya dengan meramu hal-hal yang dilontarkan oleh seniman secarasebagian atau bahkan menjadi bagian dari kerja artistik keseluruhan. Pada akhirnya, kerja partisipatori menjadi ruang refleksi atas status ‘pencipta’ dalam diri seniman, menantang gagasan otonomi estetika dan proses interaksi yang terjadi antara seniman-karya-audiens.

         Kerja seni partisipatori memungkinkan semua setiap individu yang terlibat melakukan eksplorasi hal-hal yang menarik dan berarti bagi kehidupannya, merenungkan setiap potensi diri yang dimiliki, serta mengkomunikasikannya kepada orang lain. Melalui aktivitas seni tersebut, seniman dan partisipan akan mampu memproduksi makna secara bersama-sama.
         
         Proses kreatif yang dijalankan berupaya untuk menggugah kesadaran setiap individu yang terlibat, dalam memaknai suatu hal yang berarti bagi kehidupanya. Oleh karena itu, aktivitas yang dilakukan harus mengedepankan cara-cara kreatif dan non-linear, untuk mengeksplorasi potensiyang selama ini kadang terabaikan. Melalui aktivitas tersebut bisa dilihat sejauh mana partisipan mampu menemukan jawaban atas persoalanya, yang akan ditunjukkan dalam sikap, penggunaan bahasa, dan simbol visual pada karya seni yang diciptakan. Dengan demikian, seni partisipatori tidak hanya mementingkan produk tetapi juga ‘jejak-jejak’ yang ditinggalkan oleh aktivitas seni itu sendiri.


  • 0 komentar:

    Posting Komentar

    Instagram

    @ArtEducare

    Twitter

    @ArtEducare_uns

    Facebook

    Art Edu Care

    Youtube

    Pendidikan Seni Rupa FKIP UNS

    Universitas Sebelas Maret Surakarta

    Himproser - FKIP - Pendidikan Seni Rupa